Koma Uremikum atau yang dalam bahasa medis disebut uremic encephalopathy merupakan gangguan fungsi otak yang diakibatkan oleh akumulasi racun pada pasien dengan gagal ginjal akut dan kronis. Kondisi ini biasanya dialami oleh pasien gagal ginjal tahap akhir, dengan nilai laju filtrasi glomerulus < 15ml/menit.
Penyebab
Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, ginjal sudah tidak lagi bisa menjalankan fungsinya untuk menyaring dan membuang sisa metabolisme dari dalam tubuh. Akibatnya, kadar urea sebagai salah satu hasil metabolisme protein meningkat di dalam tubuh. Kondisi ini disebut sebagai uremia. Uremia ditandai dengan peningkatan kadar ureum darah di atas 50 mg/desiliter. Uremia lebih sering terjadi pada Gagal Ginjal Kronis, tetapi dapat juga terjadi pada Gagal Ginjal Akut jika penurunan fungsi ginjal terjadi secara cepat. Akumulasi racun uremik ini menyebabkan gangguan pembuluh darah dan pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan di otak.
Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda koma uremikum bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Semakin cepat penurunan laju filtrasi glomerulus, semakin berat gejala yang dialami.
Gejala ringan/ fase awal:
- mudah lelah dan mengantuk,
- anoreksia,
- kegelisahan,
- penurunan berat badan, dan
- rasa mual
Gejala tersebut diiringi dengan gangguan fungsi kognitif seperti kesulitan konsentrasi dan mengingat, sulit memberi penilaian, dan menghitung.
Gejala berat:
- muntah,
- emosi tidak stabil,
- kebingungan/ disorientasi,
- delirium,
- perilaku yang aneh,
- kejang, dan
- koma.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan darah, pemeriksaan neurologi seperti EEG dan tes fungsi kognitif, juga pemeriksaan radiologi seperti CT Scan dan MRI.
Koma Uremikum mungkin dapat disembuhkan apabila segera dilakukan terapi penggantian ginjal seperti transplantasi ginjal atau dialisis. Semakin cepat mendapatkan terapi, tingkat kesembuhan akan semakin besar dan dapat mencegah kematian. Namun demikian, gejala gangguan kognitif biasanya menetap lebih lama. Oleh karena itu, apabila mengalami kondisi dan gejala seperti di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dapat tindak lanjut dengan segera.
Leave A Comment